YOGYAKARTA – Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menerima kunjungan dari STIE Enam Enam Kendari yang tergabung dalam rombongan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX pada Rabu, 12 Februari 2025. Kunjungan ini berlangsung di Ruang Amphitarium, Lantai 9 UAD, dalam rangka benchmarking untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi di wilayah LLDikti IX.
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan LLDikti Wilayah IX beserta tim yang terdiri dari para akademisi, tenaga kependidikan, serta Badan Penyelenggara dan Pimpinan Perguruan Tinggi. Rektor UAD, Prof. Dr. Muchlas M.T., beserta jajaran pimpinan universitas, menyambut rombongan dengan hangat dalam suasana kolaboratif yang penuh semangat.

Dalam sesi pembukaan, Rektor UAD menyampaikan ucapan selamat datang dan memberikan paparan singkat mengenai perkembangan serta inovasi yang telah diterapkan di lingkungan universitas. Selanjutnya, perwakilan LLDikti Wilayah IX memaparkan tujuan kunjungan tersebut, yang bertujuan untuk memperkuat tata kelola dan mutu pendidikan tinggi di wilayah mereka melalui benchmarking.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan sesi diskusi, di mana UAD berbagi berbagai best practices dalam pengelolaan akademik, penelitian, inovasi, serta layanan mahasiswa. Para peserta kunjungan berkesempatan bertukar pengalaman dan berdiskusi mengenai strategi yang dapat diterapkan guna meningkatkan daya saing serta kualitas institusi pendidikan tinggi di wilayah LLDikti IX.
Selain sesi diskusi, rombongan LLDikti Wilayah IX juga mengunjungi Museum Muhammadiyah di Kampus IV UAD Yogyakarta. Museum ini menyajikan berbagai koleksi yang mendokumentasikan perjalanan sejarah Muhammadiyah, sejak didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1912. Dirancang dengan konsep ramah anak, perempuan, dan disabilitas, museum ini memanfaatkan teknologi informasi untuk menyampaikan alur cerita sejarah Muhammadiyah secara edukatif dan komunikatif.
Rektor UAD, Prof. Dr. Muchlas M.T., menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas kunjungan tersebut. Ia menekankan bahwa mengelola perguruan tinggi swasta merupakan tantangan besar, terutama dalam aspek keberlanjutan finansial dan pengembangan sumber daya manusia. “Mengelola perguruan tinggi dengan baik adalah tantangan yang berat, namun kami di UAD berusaha semaksimal mungkin untuk terus berkembang,” ujar Prof. Muchlas.

Ketua LLDikti Wilayah IX, Dr. Andi Lukman, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan bahwa sekitar 270 delegasi perguruan tinggi dari wilayah IX turut hadir dalam acara ini. Ia menyampaikan bahwa mereka memilih Yogyakarta sebagai tujuan benchmarking karena banyaknya perguruan tinggi unggul di kota ini. “Kunjungan ini kami harapkan dapat memberikan informasi dan inspirasi terkait tata kelola perguruan tinggi yang baik serta pengembangan teknologi pembelajaran,” kata Dr. Andi.
Pada kesempatan yang berbeda, Ketua Yayasan STIE Enam Enam Kendari, Ichsanuddin Akbar, S.T., M.M., didampingi oleh Wakil Ketua 2, Dr. Abdul Razak, S.E., M.S., bertemu dengan Head of Institute Scientific Publication UAD, Apt Lalu Muhammad Irham M. Farm., Ph.D., dan pengelola jurnal UAD, Andri Pranolo, Ph.D. Dalam pertemuan tersebut, Andri menjelaskan bahwa UAD memiliki 74 jurnal yang semuanya terakreditasi SINTA dan Scopus. Ichsanuddin Akbar menyampaikan bahwa setelah kembali ke Kendari, pihaknya akan mempersiapkan model kerja sama dengan STIE Enam Enam Kendari terkait pengelolaan jurnal ilmiah dan publikasi akademik di masa depan.
“Kerja sama ini kami harapkan dapat memberikan manfaat besar bagi kedua institusi, terutama dalam meningkatkan kualitas publikasi akademik dan pengelolaan jurnal yang lebih baik di masa yang akan datang,” ujar Ichsanuddin Akbar.
Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun kerja sama yang lebih erat antara UAD dan STIE Enam Enam Kendari, serta memberikan kontribusi positif bagi peningkatan mutu pendidikan tinggi di Indonesia secara keseluruhan.