Membangun Jembatan Antara Teori dan Praktik Melalui Strategi DESTINY untuk STIE Enam Enam Kendari yang Lebih Kuat
Opini Oleh : Astil Harli Roslan
Di dunia akademik, sering kali terdapat kesenjangan antara teori yang diajarkan di kampus dengan praktik yang terjadi di lapangan, khususnya dalam bidang pemasaran. Walaupun teori pemasaran memberikan landasan yang kuat, penerapannya dalam konteks dunia nyata seringkali terhalang oleh perbedaan pemahaman antara akademisi dan praktisi. Untuk itu, STIE Enam Enam Kendari, sebagai lembaga pendidikan tinggi, dapat memanfaatkan strategi yang lebih holistik untuk mengatasi kesenjangan ini dan mempersiapkan mahasiswa dengan keterampilan yang lebih relevan.

Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah Strategi DESTINY yang mencakup Digital, Engagement, Storytelling, Time, Innovation, Network, dan Yield sebuah pendekatan yang mengintegrasikan teori dan praktik pemasaran dengan cara yang lebih sistematis dan aplikatif.
Strategi DESTINY yang dijelaskan oleh Weng Marc Lim, Sakshi Kathuria, Quan Xie, Kimmy Chan, Dana Lascu, dan Ajay K. Manrai (2025) dalam paper mereka yang berjudul How to Bridge the Communication Gap Between and Within Marketing Theory and Practice? The Digital, Engagement, Storytelling, Time, Innovation, Network, and Yield (DESTINY) Strategy dengan DOI: 10.1080/08911762.2025.2507483 yang diterbitkan dalam Journal of Global Marketing menjadi relevan untuk mengatasi kesenjangan komunikasi antara teori dan praktik pemasaran. Studi tersebut mengemukakan bahwa meskipun wawasan pemasaran berpotensi mengarahkan prioritas strategis, sering kali wawasan tersebut tersembunyi di balik terminologi khusus, dinding penghalang akses, atau strategi diseminasi yang tidak sesuai.
Digital menjadi pilar utama dalam membuka akses ke dunia luar dan memperluas cakrawala wawasan mahasiswa. Dalam dunia yang semakin digital, STIE Enam Enam Kendari dapat memanfaatkan berbagai platform digital untuk menghubungkan mahasiswa dengan sumber belajar yang relevan, seperti webinar, kursus online, dan kolaborasi internasional. Penggunaan teknologi ini memungkinkan mahasiswa untuk tidak hanya belajar teori tetapi juga terlibat dalam dunia pemasaran yang lebih luas.
Engagement atau keterlibatan menjadi kunci dalam menghubungkan teori dengan praktik. Strategi ini mengharuskan mahasiswa untuk tidak hanya belajar teori di ruang kuliah tetapi juga terlibat aktif dalam proyek nyata bersama industri. Misalnya, melalui magang, penelitian kolaboratif, atau pengabdian masyarakat yang melibatkan pihak industri. Dengan pendekatan ini, mahasiswa STIE Enam Enam Kendari dapat merasakan langsung tantangan dalam menerapkan teori yang mereka pelajari.
Storytelling dapat menjadi alat yang efektif dalam menyampaikan pengetahuan pemasaran. Dengan menceritakan kisah-kisah nyata dari dunia pemasaran baik yang berhasil maupun yang gagal mahasiswa dapat lebih memahami bagaimana teori diterapkan dalam situasi yang sesungguhnya. Ini akan memperkaya pembelajaran mereka dengan wawasan yang lebih mendalam tentang dinamika pasar dan industri.
Time, atau waktu yang tepat dalam komunikasi dan penerapan teori, menjadi penting untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan selalu relevan dengan perkembangan terkini. Dalam hal ini, STIE Enam Enam Kendari dapat mengatur pembelajaran agar selalu memperhatikan tren terbaru dalam dunia pemasaran, termasuk teknologi digital, pemasaran media sosial, dan perubahan perilaku konsumen.
Innovation adalah elemen kunci dalam dunia pemasaran yang selalu berkembang. Di STIE Enam Enam Kendari, mahasiswa dapat didorong untuk tidak hanya memahami konsep pemasaran tetapi juga untuk berinovasi dalam menciptakan kampanye pemasaran yang baru. Pendekatan inovatif ini sangat penting untuk mempersiapkan mereka menghadapi persaingan di dunia profesional.
Network adalah cara efektif untuk memperluas jaringan dan meningkatkan kolaborasi antara mahasiswa, akademisi, dan praktisi industri. Di STIE Enam Enam Kendari, jaringan ini dapat diwujudkan melalui acara seminar, konferensi, atau kemitraan dengan perusahaan untuk memberikan mahasiswa kesempatan untuk bertemu dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Terakhir, Yield, atau hasil yang diperoleh, mengingatkan kita untuk berfokus pada nilai yang dihasilkan oleh setiap upaya pemasaran. STIE Enam Enam Kendari dapat mengajarkan mahasiswa untuk mengukur keberhasilan pemasaran bukan hanya dengan Return on Investment (ROI), tetapi dengan Return on Value (ROV), yang meliputi dampak sosial dan nilai jangka panjang.
Dengan mengintegrasikan Strategi DESTINY ini dalam kurikulum dan aktivitas kampus, STIE Enam Enam Kendari dapat membangun jembatan yang lebih kuat antara teori dan praktik pemasaran. Hal ini tidak hanya akan memperkaya pengalaman belajar mahasiswa, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi profesional yang siap menghadapi tantangan dunia bisnis. Penerapan pendekatan ini akan membawa dampak yang signifikan dalam menciptakan lulusan yang tidak hanya kompeten dalam teori pemasaran tetapi juga terampil dalam menerapkannya dalam dunia nyata.

