Kendari, 11 Maret 2025 – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) 66 Kendari menggelar tes microteaching dan wawancara bagi calon dosen pada Senin (10/3). Kegiatan ini merupakan tahapan seleksi lanjutan setelah dilakukan penyaringan berkas dari banyak pelamar. Dari seleksi administrasi, hanya enam kandidat yang berhak mengikuti tes ini.
Tahapan microteaching dan wawancara ini dilakukan untuk menilai kompetensi akademik, kemampuan mengajar, serta wawasan calon dosen dalam bidang ilmu yang dilamar. Tim seleksi dalam proses ini terdiri dari lima orang, yakni Prof. Dr. H. Abdul Azis Muthalib, S.E., M.Si. selaku Ketua STIE 66 Kendari, Dr. Muh. Nur, S.E., M.Si. selaku Wakil Ketua 1, Dr. Abdul Razak, S.E., M.Si. selaku Wakil Ketua 2, Nita Hasnita, S.Ak., M.E. selaku Kaprodi Akuntansi, serta Ichsanuddin Akbar, S.T., M.M. selaku Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Enam Enam Bumi Kendari.

Menurut Prof. Dr. H. Abdul Azis Muthalib, tes ini menjadi langkah strategis dalam memastikan kualitas tenaga pengajar di STIE 66 Kendari. “Kami ingin memastikan bahwa setiap dosen yang bergabung memiliki kompetensi dan profesionalisme tinggi. Microteaching dan wawancara ini menjadi tolok ukur utama dalam menilai kemampuan mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Dr. Muh. Nur menambahkan bahwa seleksi ini juga bertujuan untuk melihat kesiapan calon dosen dalam menghadapi dinamika pendidikan tinggi. “Selain kemampuan akademik, kami juga menilai kepribadian, cara penyampaian materi, serta pemahaman mereka terhadap dunia akademik,” jelasnya.
Dr. Abdul Razak juga memberikan tanggapannya mengenai pentingnya inovasi dalam mengajar. “Kami berharap calon dosen yang terpilih nantinya memiliki kreativitas dalam metode pengajaran, sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang interaktif dan efektif,” ungkapnya.
Dari perspektif Kaprodi Akuntansi, Nita Hasnita menyoroti pentingnya pemahaman terhadap bidang keilmuan. “Dosen di bidang manajemen ataupun akuntansi harus memiliki pemahaman mendalam dan mampu menyampaikan konsep-konsep kompleks dengan cara yang mudah dipahami mahasiswa,” katanya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Enam Enam Bumi Kendari, Ichsanuddin Akbar, menegaskan bahwa seleksi ini juga memperhatikan aspek integritas dan komitmen dalam dunia pendidikan. “Kami ingin menghadirkan tenaga pengajar yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki etika dan dedikasi dalam mendidik mahasiswa,” tegasnya.

Tahapan microteaching mengharuskan setiap peserta menyampaikan materi perkuliahan dalam waktu tertentu di hadapan tim seleksi. Sesi ini bertujuan untuk menilai metode pengajaran, interaksi dengan mahasiswa, serta kejelasan dalam menyampaikan materi. Setelah itu, peserta mengikuti wawancara yang menggali lebih dalam tentang pengalaman, visi mengajar, serta pemahaman terhadap perkembangan ilmu ekonomi dan akuntansi.
Dengan adanya seleksi ini, diharapkan STIE 66 Kendari dapat menghadirkan tenaga pengajar yang berkualitas, berintegritas, dan mampu membawa institusi ini semakin maju dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia.